Kisah Cinta Abadi Niankhkhnum dan Khnumhotep Mesir Kuno



TUGAS III
ILMU BUDAYA DASAR

Kisah Cinta Abadi Khnumhotep dan Niankhkhnum Mesir Kuno”


Dosen: Aulia Ar Rahma





Oleh
Nama : Haniy Amalia S
NPM : 14114770
Kelas : 1KA08



SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Mei, 2015





BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Pada hakikatnya sejak manusia dilahirkan, manusia sudah diberikan perasaan oleh Tuhan. Perasaan merupakan kebutuhan manusia yang fundamental.
Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, manusia selalu memiliki perasaan cinta kasih dalam berbagai macam aspek kehidupan. Contoh, cinta kepada keluarga, cinta kepada teman, cinta kepada saudara, cinta kepada suatu pekerjaan, cinta kepada alam, dan lain-lain. Tidak ada manusia di dunia ini yang memiliki rasa cinta kasih, kecuali orang yang jiwanya telah menghilang (jiwanya telah mati).






B.  Rumusan Masalah

1.      Pengertian Cinta  Kasih
2.              Cinta Menurut Ajaran Agama
3.              Kasih Sayang
4.              Pemujaan
5.              Belas Kasih
6.              Cinta Kasih Erotis
7.      Kisah Cinta Abadi Khnumhotep dan Niankhkhnum Mesir Kuno







BAB II
ISI

1.        Pengertian Cinta  Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup (manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda, tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman yang ia alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.


2.                  Cinta Menurut Ajaran Agama

Ø  Dalam ajaran agama Islam
Terutama yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.



Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
 Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan cinta buta.
 Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang.

Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.

Ø   Cinta Menurut Agama Kristen (Protestan & Katholik)
 Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
 Cinta adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)
Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)

Ø  Cinta Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan, kesetiaan, kepuasan terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta yang tulus lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.

Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
Eka pramana ialah makhluk hidup yang hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti tumbuh-tumbuhan.
Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki dua aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
Tri pramana ialah makhluk hidup yang memiliki tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.

Ø  Cinta menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu bab yang diberi judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah tentang orang-orang tercinta.

Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.




3.                  Kasih Sayang

Kasih sayang adalah perasaan cinta untuk saling menghormati, mengasihi, menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan.

Kasih sayang adalah faktor penting dalam suatu kehidupan. Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar pada kasih sayang, maka seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya, cinta terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus didasari oleh kasih sayang atau belas kasih.


4.                  Pemujaan

Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia terhadap Tuhan. Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi karena Tuhan pecipta alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60 yang menyatakan: “dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya diantara keduanya dalam 6 rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah sananya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan yang Maha Pengasih.”

Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan sungguh maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh karena itu, pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon perlindungan,mohon dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.

Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas pecintanya dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian pahat.

Seni tari pun ada pula yang bersifat mengagungkan nama Tuhan atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang Dedari dan Tari Sangyang Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat Keagamaan. Tarian ini hanya ditarikan pada upacara agama, tidak boleh ditonton oleh para turis, penontonnya pun terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak sembarang waktu.

Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk wayang kulit. Dalang wayang kulit dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam seni musik, banyak didendangkan lagu yang bersifat mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya terdapat dalam agama Kristen atau Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan Agama Buddha pun mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada lagu yang mengagungkan nama Tuhan


5.                  Belas Kasih

Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah.

Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.

Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb. Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll.


6.                  Cinta Kasih Erotis

Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta kasih diatas adalah cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.

Cinta kasih erotis seringkali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Mulai dari pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba atau sementara saja. Cinta kasih erotis adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih memiliki lebih.

7.        Kisah Cinta Abadi Khnumhotep dan Niankhkhnum Mesir Kuno

 

 Secara formal, Mesir Kuno tidak pernah melarang hubungan homoseksual. Kaum gay tidak akan dihukum mati atau dipenjara hanya gara-gara berhomoseks. Seks bukan hal yang tabu. Namun, praktek penyembahan dewa di Mesir erat kaitannya dengan kesuburan. Karena sepasang gay tak bisa beranak, otomatis gay dianggap tidak subur. Maka dari itu, homoseksualitas masih dipandang miring di era itu, tapi tidak dilarang.

Rakyat jelata masih “diperbolehkan” berhomoseks tapi para pejabat (terutama Fir’aun) sangat pantang menjadi gay karena mereka merupakan simbol negara dan religi yang berakar dari kesuburan. Namun ditemukan bukti sejarah tentang seorang Fir’aun bernama Akhenaten (1350 SM) yang menjalin hubungan rahasia homoseksual dengan Jendral Smenkhkare. Juga ada kisah percintaan gay antara Fir’aun Neferkare (Pepi II) dan Jendral Sisene/Sasenet.

Kaum gay Mesir Kuno berlaku seperti kaum gay Indonesia modern. Mereka punya kekasih gay dan partner gay seks. Tapi belakangan mereka juga menikahi lawan jenis dan beranak. Meski demikian, hubungan cinta homoseksual mereka tetap terjalin. Bedanya dengan gay Indonesia modern, gay Mesir kuno malah berani memproklamasikan cinta gay mereka dalam kubur, seperti kasus Khnumhotep dan Niankhkhnum.

Makam

Makam Khnumhotep dan Niankhkhnum ditemukan oleh ahli Mesir bernama Ahmed Moussa di Kota Kematian (Necropolis) di Saqqara, pada tahun 1964. Penemuan itu tidak disengaja karena Ahmed saat itu sedang menggali piramid Fir’aun Unas. Dugaan bahwa Khnumhotep dan Niankhkhnum itu pasangan gay dikarenakan makam mereka adalah makam satu-satunya yang punya lukisan dua pria dalam posisi intim. Hal ini didukung oleh nama mereka: Niankhkhnum berarti “dipersatukan dalam kehidupan” dan Khnumhotep berarti “dipersatukan dalam kematian”. Kalau kedua nama disatukan, artinya “sehidup semati.”Logikanya, pria heteroseksual mana yang mau sehidup dan semati dengan pria lain?

Dalam makam mereka, banyak lukisan yang menggambarkan mereka berdua. Ada lukisan di mana keduanya dihibur para penari. Ada pula lukisan di mana keduanya sedang mengawasi proses pemakaman. Namun lukisan yang paling heboh adalah lukisan intim mereka.

Khnumhotep dan Niankhkhnum dilukis berdiri berdampingan dengan tangan saling memegang. Hidung mereka saling bersentuhan. Dalam tradisi Mesir Kuno, ciuman hidung merupakan ciuman yang sangat intim dan erotis. Logikanya, tidak mungkin keduanya itu heteroseksual. Bahkan kalau pun mereka kakak-adik, mana ada kakak-adik yang saling berciuman secara intim?

Nampaknya homofobia pun ada di era Mesir Kuno. Fir’aun Unas entah kenapa, sengaja membangun makamnya di atas makam Khnumhotep dan Niankhkhnum. Sebagian besar makam Khnumhotep dan Niankhkhnum dihancurkan. Makam Khnumhotep dan Niankhkhnum saat ini adalah hasil rekonstruksi modern. Untungnya, lukisan-lukisan di dalam makam tetap awet.

Nuansa homo-erotik sangat kental di dalam makam ini. Bahkan di pintu masuk mastaba, ada kolom besar yang menggambarkan Niankhkhnum di sisi kiri dan Khnumhotep di sisi kanan.

Dari lukisan makam, mereka nampak punya 3 saudara: Titi, Nefernisut, dan Kahersetef. Juga diteorikan mereka punya 3 saudari juga: Neferhotep-hewetherew, Mehewet dan Ptah-heseten.

Istri Niankhkhnum bernama Khentikawes. Putranya bernama Hem-re, Qed-unas and dan Khnumhezewef. Juga punya 3 putri Hemet-re, Khewiten-re dan Nebet. Bahkan dia punya 1 cucu: Irin-akheti (anak dari Hem-re dan istrinya, Tjeset).

Khnumhotep juga punya istri bernama Khenut. Dia punya 5 putra: Ptahshepses, Ptahneferkhu, Kaizebi, Khnumheswef dan Niankhkhnum Junior (yang dinamai seperti ‘pamannya’).

 

 

 

 

 

BAB III
PENUTUPAN

1.    Hikmah
Namun, bercermin dari kehidupan mayoritas pria gay Indonesia yang menikahi wanita (karena malu dan karena paksaan masyarakat) tapi tetap berhomoseks, sangat mungkin kalau Khnumhotep dan Niankhkhnum adalah pasangan gay yang beristri. Jadi, hanya karena keduanya beranak cucu, tak berarti mereka bukan homoseksual.





Daftar Pustaka :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pizza Hut

Canting Cantiq

Contoh Nyata 5 Domain Yang Terdapat Pada Information Technology Infrastructure Library (ITIL)