Ringkasan Buku Dasar-Dasar Ilmu Organisasi Hal 101-108
Tipe Organisasi (Type Of Organization)
Tipe organisasi berbeda dengan bentuk
organisasi. Bentuk-bentuk organisasi memandang organisasi dari segi saluran
wewenang, saluran hirarki dan tata-hubungan (lini, staff, dan fungsi) yanga ada
dalam organisasi. Sedang tipe-tipe organisasi memandang organisasi dari segi
jumlah dan susunan pejabat atau jumlah satuan organisasi yang terdapat dalam
organisasi. Makin banyak jumlah satuan organisasi dalam organisasi, maka jumlah
pejabatnya juga semakin banyak. Secara hirarki, satuan organisasi dibedakan
menjadi : satuan organisasi utama, satuan organisasi lanjutan, sub-satuan
organisasi lanjutan dan satuan organisasi operasional.
1. Satuan
organisasi formal adalah satuan organisasi yang ada langsung di bawah pucuk
pimpinan.
2. Satuan organisasi lanjutan, adalah
satuan organisasi yang ada langsung dibawah satuan organisasi utama.
3. Sub-satuan organisasi lanjutan
berada dibawah naungan langsung satuan organisasi lanjutan.
4.Satuan organisasi operasional juga
berada dibawah naungan daripada sub-satuan organisasi lanjutan itu sendiri.
Menurut tipenya, organisasi
dibedakan menjadi : organisasi dengan tipe pyramid mendatar (flat), organisasi
dengan tipe kerucut, dan organisasi dengan tipe piramida terbalik.
A. Organisasi Dengan Tipe Piramida
Mendatar
·
Ciri-ciri
Organisasi dengan Tipe Piramida Mendatar
Organisasi dengan tipe piramd
mendatar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Jumlah satuan organisasi tidak
banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit.
2) Jumlah pekerja (bawahan) yang harus
dikendalikan cukup banyak.
3) Formasi jabatan untuk tingkat
pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
·
Keunggulan
Organisasi dengan Tipe Piramid
Organisasi
dengan tipe piramd mendatar mempunyai beberapa kebaikan, antara lain :
1) Jarak hubungan antara pimpinan
dengan bawahan tidak terlalu jauh
2) Komunikasi dapat berlangsung dengan
cepat karena tidak memerlukan banyak jalur/saluran yang harus dilalui
3) Hubungan pribadi di antara para
anggota sangat erat
4) Para bawahan mampu mengatasi
berbagai masalah yang dihadapi, karena para bawahan diberi kesempatan untuk
berkembang
5) Jurang pemisah antara pimpinan
dengan bawahan dapat dihilangkan
6) Biaya overhead relative lebih murah,
karena jumlah pimpinan relative sedikit
·
Kelemahan
Organisasi dengan Tipe Piramid
Selain
mengandung beberapa keuntungan, organisasi dengan tipe piramd mendatar mempunyai
beberapa kelemahan sebagai berikut :
1) Rentang pengendalian cukup luas
sehingga koordinasi menjadi masalah bagi pimpinan
2) Kesempatan untuk menduduki jabatan
sangat terbatas karena informasi jabatan pimpinan sedikit
3) Hanya cocok untuk organisasi yang
relatif kecil (tidak kompleks)
B.
Organisasi
Dengan Tipe Kerucut
·
Ciri-ciri
Organisasi dengan Tipe Kerucut
Organisasi dengan tipe kerucut mempunyai ciri- ciri
sebagai berikut :
1) Jumlah satuan organisasi banyak
sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan
banyak.
2) Rentang kendali sempit.
3) Pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab dapat dilakukan sampai
kepada pejabat/pimpinanyang paling bawah/rendah.
4) Jarak antara pimpinan tingkat atas
dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
5) Jumlah formasi jabatan pimpinan
cukup besar.
6) Keunggulan Organisasi dengan Tipe
Piramid
·
Keunggulan
Organisasi dengan Tipe Kerucut
Organisasi
dengan tipe kerucut mempunyai beberapa kebaikan, antara lain :
1) Pengendalian dapat dilakukan secara
efektif karena rentang kendali sempit
2) Karena jumlah formasi jabatan
pimpinan banyak, akan memberikan motivasi kepada para bawahan untuk menduduki
jabatan yang lebih tinggi
3) Semangat kerja para pegawai pada
umumnya tinggi karena mereka berlomba untuk mendapat promosi
·
Kelemahan
Organisasi dengan Tipe Kerucut
Selain
mengandung beberapa keuntungan, organisasi dengan tipe kerucut mempunyai
beberapa kelemahan sebagai berikut :
1) Jarak antara pimpinan tingkat atas
dengan pimpinan tingkat bawah sangat jauh
2) Komunikasi dalam organisasi harus
melalui beberapa jalur atau saluran (channel) sehingga sering terjadi berbagai
macam bentuk hambatan
3) Penyampaian informasi dan respon
atau umpan balik (feddback) dari pimpinan tingkat atas kepada pimpinan tingkat
bawah dan sebaliknya memakan waktu yang lama. Hal ini akan mengakibatkan
timbulnya birokratisme, yaitu hambatan-hambatan dalam kantor
4) Hubungan lebih bersifat formal
sehingga regid (kaku)
5) Kurang saling mengenal di antara
pegawai sehingga hubungan antar pribadi makin berkurang
C.
Organisasi
Dengan Tipe Piramid Terbalik
Salah satu ciri
dari organisasi ini ialah jumlah jabatan dan pimpinan lebih besar daripada
jumlah pekerja. Kalau ditinjau dari segi kepangkatan, organisasi dengan tipe
piramid terbalik ini mempunyai pegawai yang berpangkat tinggi lebih besar
daripada jumlah pegawai yang pangkatnya rendah. Organisasi ini hanya cocok
untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas
jabatan fungsional, seperti lembaga-lembaga penelitian, pendidikan (Akademi,
Institut, Universitas). Organisasi ini juga tidak baik untuk
organisasi-organisasi yang peng-angkatannya pegawainya berdasarkan pada formasi
jabatan struktrural.
-
Bentuk-Bentuk
Organisasi
Pengertian bentuk organisasi sering
disamakan dengan tipe organisasi, padahal keduanya amatlah berbeda. Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan
fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama yang
dimaksud dengan bentuk organisasi.
Bentuk organisasi memandang
organisasi dari segi tata-hubungan, wewenang (authority), dan tanggungjawab
(responsibility) yang ada dalam suatu organisasi. Tata-hubungan wewenang dam
tanggungjawab lini berupa tata-hubungan pemberian perintah atau komando dari
pucuk pimpinan kepada para pembantu pimpinan atau kepada satuan pelaksana.
Wewenang dari pucuk pimpinan disalurkan melalui saluran garis atau lini, baik
kepada para pembantu pimpinan maupun kepada para pejabat lini. Yang dimaksud
dengan pembantu adalah pejabat yang secara langsung ada dibawah pucuk pimpinan
yang mempunyai wewenang lini (wewenang komando).
Dengan demikian atas dasar
macam-macam tata-hubungan yang ada didalam organisasi maka dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat berbagai macam bentuk organisasi,yaitu :
1)
Bentuk
organisasi staff (Staff organization),
Dalam organisasi staf ini hanya terdapat pucuk pimpinan dan
staf yang memberikan bantuan pemikiran berupa saran atau nasihat kepada pucuk
pimpinan.
2)
Bentuk
organisasi lini (Line organization),
Bentuk organisasi lini disebut sebagai bentuk organisasi
garis yang artinya suatu bentuk organisasi di mana pucuk pimpinan (top manager
atau chief executive) dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal.
3)
Bentuk
organisasi fungsi (Function organization),
Organisasi fungsi diperkenalkan oleh seorang tokoh manajemen
ilmiah, yaitu Frederick Winslow Taylor yang karena jasa dalam bidang manajemen
mendapat julukan sebagai Bapak Management Ilmiah (The Father of Scientific
Management). Pada dasarnya organisasi fungsional ini disusun berdasarkan sifat
dan macam-macam fungsi yang sesuai dengan kepentingan organisasi dengan yang
lainnya saling bergantung.
4)
Bentuk
organisasi lini dan staff (Line and staff
organization),
Bentuk organisasi ini perpaduan dua bentuk organisasi yang
dimana wewenang diserahkan dari pucuk pimpinan kepada unit-unit organisasi yang
ada di bawahnya dalam semua bidang pekerjaan,serta staff tidak mempunyai
wewenang penuh terhadap komando ke bawah.
5)
Bentuk
organisasi fungsi dan staff (functional
and staff organization),
6)
Bentuk
organisasi lini dan fungsi (Line and
functional organization),
Bentuk dari dua perpaduan antara dua bentuk organisasi ini
yaitu wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada unit organisasi yang
berada dibawah dalam bidang pekerjaan tertentu sesuai kebutuhan organisasi.
7)
Bentuk
organisasi lini, staff dan fungsi (Line,staff
and functional organization)
Bentuk dari tiga perpaduan antara 3 bentuk organisasi ini
ialah wewenang dari top manager dilimpahkan kepada unit-unit organisasi yang
berada dibawah dalam bidang pekerjaan tertentu sesuai kebutuhan organisasi yang
di mana semua pimpinan unit berhak memerintah semua satuan pelaksana sepanjang
menyangkut bidang tugas masing-masing.
-
Struktur
Organisasi
Organisasi bukanlah
sesuatu yang kongkrit, karena organisasi tidak berwujud. agar organisasi
organisasi lebih ongkrit, perlu diberi nama sesuai dengan jenis kegiatan dan
tujuan yang akan dicapai, misalnya : Lembaga Administrasi (LAN), Biro Pusat
Statistik (BPS), Kursus Pegawai Administrasi Tingkat Atas (KPAA), IKIP Sarana
Dharma, Universitas Gajdah Mada, dan sebagainya. Akan tetapi, organisasi yang
sudah diberi nama kebanyakan orang melihat organisasi dari segi bangunan atau
gedung sebagai tempat orang-orang melakukan kegiatan organisasi. Agar
orang-orang melihat organisasi tidak hanya dari segi gedungnya, maka organisasi
harus mempunyai struktur. Dengan demikian agar organisasi lebih konkrit,
organisasi harus mempunyai nama dan struktur organisasi. Struktur Organisasi
adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan
posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi
memiliki ketergantungan dan saling berhubungan. Sehingga jika suatu
komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi
tersebut. Oleh karena itu struktur bertalian dengan hubungan-hubungan pekerjaan
yang terdapat dalam organisasi yang relatif pasti. Hubungan yang relatif
pasti tadi timbul sebagai hasil dari proses pemecahan atas empat masalah yang
dilakukan oleh manajer, yaitu masalah pembagian
pekerjaan, departemenisasi,rentang kendali dan pendelegasian kekuasaan.
Atas dasar itu, Gibson, Invancevich, dan Donnely memberikan petunjuk bahwa
struktur organisasi adalah hasil proses yang ditempuh oleh para manajer
untuk memecahkan empat bagian persoalan yang terdiri dari pembagian
pekerjaan (devision of labour), departemenisasi (departementalization),
rentamg kendali (span of control), dan delegasi (delegalization). Dari
kesemua pengertian tadi memperlihatkan adanya satuan-satuan organisasi,
hubungan-hubungan dan saluran wewenang yang ada didalam organisasi. Definisi
lain yang cukup sederhana dikemukakan oleh Dalton E. Macfarland yang mengatakan
sebagai berikut “Organization structure we mean the pattern a network of
relationships between the various positions and the positions holders”. Artinya
kurang lebih, “Struktur organisasi kami artikan sebagai suatu pola jaringan
hubungan antara berbagai macam jabatan dan para pemegang jabatan.”
Dalam organisasi
(formal) terdapat satuan-satuan organisasi (satuan organisasi utama, satuan
organisasi lanjutan, sub-satuan organisasi lanjutan, dan satuan organisasi
operasional), dimana di dalamnya terdapat jabatan, tugas wewenang dan
tanggungjawab serta peran atau fungsi tertentu. Susunan satuan-satuan
organisasi dan jabatan-jabatan itu terkait oleh peraturan. Peraturan yang
mengatur hal itu dapat berbentuk peraturan atau norma-norma teknis. Hal ini
berarti setiap pejabat yang tingkatannya lebih rendah harus memberikan
pertanggungjawaban kepada pejabat yang lebih tinggi baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Dilihat dari segi pengendalian, jabatan yang lebih
rendah selalu berada di bawah rentang kendali dari jawaban yang lebih tinggi.
Dari uraian tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa struktur organisasi memperlihatkan satuan-satuan
organisasi, hubungan-hubungan dan saluran-saluran wewenang dan tanggung jawab
yang ada dalam organisasi. Dengan demikian pengertian struktur organisasi
berbeda dengan pengertian bagan organisasi. Meskipun kedua istilah itu dapat
dibedakan pengertiannya, tetapi tidak dapat dipisahkan dalam penerapannya.
Kedua istilah ini sering dikacaukan pengertiannya dan digunakan silih berganti.
Judul buku : Dasar-Dasar Ilmu Organisasi
Pengarang buku : Drs.Ig.Wursanto
Penerbit buku : Andi Yogyakarta
link tambahan : http://mchilhmrj.blogspot.co.id/2013/10/teori-organisasi-umum-1-pertemuan-4.html
Pengarang buku : Drs.Ig.Wursanto
Penerbit buku : Andi Yogyakarta
link tambahan : http://mchilhmrj.blogspot.co.id/2013/10/teori-organisasi-umum-1-pertemuan-4.html
Komentar
Posting Komentar